Belakangan ini cukup ramai di beberapa blog, milis, dan forum yang menyerukan tentang pemboikotan Facebook. Hal ini dipicu oleh isu yang menyatakan bahwa Facebook turut mendanai perang Israel atas Gaza baru-baru ini. Sebagai orang yang tidak pernah mau mendukung perang karena tidak akan pernah membawa kedamaian, pengguna Facebook, dan juga yang suka mengamat-amati trend di social networking website, informasi tersebut langsung membuat saya ingin mencari tahu kebenaran tentang isu tersebut.
Untuk klarifikasi isu tersebut, saya langsung saja mencari-cari informasi di pekarangan Om Google. Setelah beberapa lama mencari dan mencari, bukti konkrit tentang kebenaran isu tersebut belum saya temukan. Akhirnya, setelah memikir-mikir, mengingat-ingat dan berusaha mencerna informasi yang didapat, saya akhirnya sampai kepada kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
1. Seperti yang saya sebut sebelumnya, tidak ada berita yang menyatakan kalau Facebook turut membiayai perang Israel. Menurut saya, investasi sekecil apapun untuk organisasi sebesar Facebook, apalagi yang berkaitan dengan perang Israel-Palestina, pasti buzznya udah terasa di mana-mana, apalagi di dunia perinternetan dan di media-media mainstream. Selain itu, hal ini pasti buruk untuk image mereka dan persiapan mereka untuk IPO (yang isunya direncanakan) pada tahun 2009.
Untuk informasi-informasi hangat yang berkaitan dengan perusahaan-perusahaan di Silicon Valley, web TechCrunch biasanya yang paling update. Isu yang bahkan oleh media mainstream belum cover, sering muncul pertama kali di web ini dan hasilnya selalu terpercaya (saya bukan orang TechCrunch, hanya penggemar:P). Otomatis saya juga berusaha mengorek informasi dari website ini. Saya mencari-cari berita di website ini dengan keywords “facebook fund israel war”, akan tetapi informasi seputar Facebook membiayai perang perang Israel tidak dapat saya temui.
Mungkin ada yang berpendapat kalau Facebook dan juga media-media mainstream Barat berusaha menutup-nutupi informasi seperti itu. Tapi kembali ke seperti yang saya katakan sebelumnya, belum ada bukti konkrit dan saya rasa media-media mainstream non-Barat seperti Al Jazeera pasti sudah mendengung-dengungkan isu tersebut.
–~~~~~~~~~~~~–
2. Saya berpendapat kalau kemungkinan isu ini dibuat oleh seseorang (orang-orang) atau institusi:
- Yang benar-benar benci terhadap Israel, dan karena bencinya udah diubun-ubun, semua yang berbau Israel pengen diboikot. Mungkin banyak yang belum tahu klo pendiri Facebook ini, Mark Zuckerberg, memang keturunan Jahudi, bahkan ikut fraternity Jahudi ketika kuliah di Harvard. Otomatis, Facebook juga sasaran boikot dengan latar belakang pemiliknya yang seperti itu.
Selain benci dengan Israel, hal-hal yang dekat dengan negara ini juga harus diboikot, misalnya produk-produk Amerika Serikat yang dianggap sebagai pendukung utama Israel. Alasan untuk memboikot Facebook yang juga buatan orang Amrik semakin bertambah.
Jika memang hendak memboikot, ada baiknya dilakukan secara totalitas. Jangan hanya satu produk saja korbannya dan pastinya boikot tersebut harus berdasar :-D .
- Yang kedua ini sangat berbau konspirasi dan pastinya belum tentu benar (versi saya pastinya ini). Isu ini bisa saja dinaikkan oleh situs-situs social bookmarking lainnya yang menjadi pesaing langsung Facebook dengan melakukan kampanye negatif. Pikiran ini muncul karena yang diminta untuk diboikot hanya Facebook, sementara situs social lainnya yang notabene pemiliknya juga rata-rata orang Amrik, seperti Friendster, Multiply, atau Myspace tidak kena isu ini.
Banyak alasan untuk menjatuhkan Facebook, termasuk karena semakin populernya situs ini. Saya sendiri juga merasakan kalau ada perubahan tren penggunaan Facebook yang mulai lebih banyak daripada situs-situs sejenis lainnya yang sudah mulai ditinggalkan (Ini belum pernah saya klarifikasi dengan melakukan survei, hanya berdasarkan pengamatan di lingkungan saya sendiri :-D. Siapa tahu ada yang berminat untuk survei ini, silahkan, ditunggu hasilnya).
Hmmm….Selain itu, saya juga berpikir kenapa gak Google saja sekalian yang diisukan membiayai perang Israel? Khan pendirinya lebih banyak duit, dan masih keturunan Jahudi. Hehehe.
Selain pesaing dari sesama situs social bookmarking, pesaing langsung Facebook juga adalah website-website yang bergerak di bidang iklan online. Dengan pesan untuk tidak mengklik iklan pada Facebook, ini tentu mengurangi pendapatan Facebook dan juga menurunkan Click-Through-Rate (CTR), yang tentu saja indikasi buruk pada calon pengiklan. CTR itu perbandingan antara jumlah iklan yang diklik dengan jumlah berapa kali iklan tersebut dimunculkan. Semakin besar angkanya, berarti tingkat keberhasilan iklan semakin tinggi.
- Yang ketiga, isu ini bisa dinaikkan oleh orang-orang yang sangat terganggu dengan munculnya Facebook. Yang termasuk ke kelompok ini mungkin pemerhati sosial yang melihat dampak negatif Facebook ke masyarakat, khususnya anak-anak remaja. Kelompok ini bisa juga termasuk orangtua, guru, atau dosen yang prihatin melihat prilaku anak yang berhubungan dengan internet.
Cara-cara penyebaran isu seperti ini sebenarnya sudah lazim terjadi di dunia perinternetan. Tinggal membuat bahan isu kontroversial, cari target dan segmen yang bisa dipenetrasi, suntikkan isu tersebut, tunggu beberapa saat, pasti ramai (teknik viral marketing). Untung ada situs-situs seperti Snope yang berguna untuk klarifikasi isu-isu yang cenderung hoax.
–~~~~~~~~~~~~–
3. Orang yang mengirimkan isu ini sepertinya orang IT atau setidaknya mengerti dunia IT. Karena meliat cara-cara pemboikotan Facebook yang dianjurkan tersebut, si pelaku mengerti cara kerja aplikasi berbasis web, seperti Facebook. Dia mungkin ingin menggenerate sejenis Denial-of-service attack di Facebook.
Selain itu, saya juga menduga kalau yang menyebarkan isunya berasal dari Indonesia, karena saya baru mendapatkan isu ini dalam tulisan bahasa Indonesia dan ramainya baru di blog, milis, dan forum Indonesia (Ini asumsi doang, kecuali ntar saya menemukan versi bahasa yang non-Indonesia dan nemunya di blog, milis, atau forum non-Indonesia, berarti asumsi ini salah).
4. Mengenai isu Facebook membiayai perang Israel, saya rasa ini bisa juga karena salah persepsi. Seperti para FB’ers tahu, pengguna dapat membuat grup-grup yang tujuannya untuk mengakomodasi keinginan anggota-anggota grup tersebut. Dengan adanya perang antara Israel vs Palestina, maka otomomatis ada yang pro dan kontra. Di jaman teknologi sekarang ini, dengan tersedianya berbagai macam fasilitas social networking, layanan yang diberikan rganisasi seperti Facebook pastinya jadi salah satu pilihan [klik di sini]. Misalnya, para pendukung Israel membentuk grup di Facebook dan melakukan aktivitas-aktivitas misalnya seperti, mencari-cari dukungan dari orang lain, mengumpulkan dana seperti pada contoh berikut. Selain, itu ada juga pendukung Palestina yang melakukan hal seperti di sini. Jadi, salah persepsi yang saya maksudkan di sini, mungkin ada orang yang meliat kondisi ini di Facebook dan berpendapat bahwa Facebook membiayai perang Israel.
5. Facebook menurut saya sampai sekarang sama posisinya seperti radio, televisi, telepon. Dia itu berfungsi sebagai media komunikasi. Facebook pada dasarnya untuk mengakomodasi interaksi sosial di dunia maya, tapi anggotanya khan bermacam-macam dan dengan kepentingannya masing-masing. FYI, saya juga baru perhatikan kalau [8] itu sendiri merupakan aplikasi buatan eksternal Facebook.
Bukan mau belain Facebook, tapi sampai sekarang saya belum menemukan info dan bukti konkrit yang mengkonfirmasi isu tersebut. Ada baiknya menggunakan asas praduga tak bersalah. Sayang aja Facebook yang cukup berguna menurut saya (walau ada dampak negatifnya, tapi itu tergantung individu masing-masing Cheesy) kena isu seperti ini. Padahal khan bisa digunakan untuk membuat propaganda untuk menebarkan kedamaian atau menggalang dana untuk membantu korban.
Dan untuk mencegah Facebook disalahgunakan, lebih baik bikin petisi ke Facebook saja supaya grup-grup di Facebook yang ditujukan untuk menyebarkan kebencian tidak diperbolehkan ada, sekalian juga aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh eksternal Facebook supaya diseleksi lebih ketat. (Langkah ini setidaknya mengurangi media penyuara kebencian, karena tentu akan muncul media-media lain dengan tujuan yang sama:D).
Btw, penggunaan media online untuk “memeriahkan” perang Israel vs Palestina bukan hanya terjadi di Facebook saja. Web service seperti Digg.com juga digunakan, bahkan yang lagi ngetrend belakangan ini, Twitter.
–~~~~~~~~~~~~–
6. Ada teman yang bertanya apakah dengan boikot Facebook dengan mengupload file sebanyak-banyaknya ke Facebook akan mengacaukan layanan website tersebut? Saya menjawab dengan tentu saja, karena Facebook tepar kalau infrastruktur Facebook tidak sanggup mengakomodasi upload file secara massal dalam jumlah banyak. Kalau penasaran berapa pendapatan Facebook dan pengeluarannya untuk infrastrukturnya, info web ini mungkin bisa memberi kejelasan. (OOT, kira-kira sebesar apa ruang servernya ya?)
Kira-kira seperti ini tanggapan saya atas isu ini. Semua ini ditulis dari sudut pandang saya atas informasi yang saya dapat di Internet. Kalau agak-agak bias, harap maklum, namanya juga pendapat pribadi, pasti ada dari sisi “aku”-nya di tulisan ini.
Akhir kata, seperti lirik lagu karya Orkes Sinten Remen. Buatlah Cinta Jangan Perang.
Facebook sebagai sumber penghancuran GAZA
Label: Dunia | author: Yazid Amirul FahmiPosts Relacionados:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Shalat Time

0 komentar:
Posting Komentar